Beranda | Artikel
Kanikmatan dan Tingkatan Surga
Rabu, 20 November 2019

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Kanikmatan dan Tingkatan Surga adalah bagian dari kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 15 Muharram 1441 H / 15 September 2019 M.

Download Kitab Al-Jam’u Baina As-Sahihain – Format PDF di sini

Kajian Hadits Tentang Kanikmatan dan Tingkatan Surga

Kita lanjutkan hadits yang ke-69. Dari Abi Musa Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ: آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا، وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ: آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا، وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلاَّ رِدَاءُ الْكِبْر عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ

“Ada dua surga yang terbuat dari perak: bejana-bejana dan apa yang ada padanya terbuat dari perak, ada lagi dua surga yang terbuat dari emas: bejana-bejana dan apa yang ada padanya juga terbuat dari emas, dan tidak ada antara penduduk surga melihat kepada Rabb mereka kecuali selendang kesombongan diatas wajahnya disurga Adn.”

Karena Allah selendangnya adalah kesombongan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي

“Kesombongan itu adalah selendangKu.” (HR. Muslim)

Sombong bagi Allah itu sempurna. Sedangkan sombong bagi makhluk itu kurang, bahkan tidak berhak. Karena bagi manusia, apa yang perlu disombongkan? Semua milik Allah. Kelebihan-kelebihan yang kita miliki, seperti kepintaran, kecerdasan, kedudukan, harta, semua itu milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kalau ada seorang hamba sombong, sama saja seakan-akan mengatakan bahwa yang ia miliki itu bukan sama sekali karunia dari Allah. Dan itu tidak berhak bagi manusia untuk sombong. Tapi bagi Allah, sombong itu berhak. Karena semua milik Allah. Kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun tentunya kalau diimage kita, sombong adalah sifat yang kurang. Kalau kita mendengar kata-kata “Si Fulan sombong”,  rasanya gimana gitu, sehingga ketika kita mendengar Allah disifati dengan sombong, kita juga merasa gimana gitu.

Kita katakan, sombong buat manusia memang kurang. Tapi sombong untuk Allah adalah sifat yang sempurna bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tentunya kesombongan sesuai dengan keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sombong yang dimaksud di sini tidak seperti manusia yang sombong yang disertai dengan kedzaliman. Karena Allah sombong, tapi Allah tidak dzalim. Jadi kesombongan adalah milik Allah. Tapi bukan kesombongan yang berarti Allah dzalim kepada hamba-hambaNya, tidak sama sekali.

Hadits ini menunjukkan bahwa diantara surga ada yang Allah ciptakan terbuat dari perak. Ada juga surga yang Allah ciptakan terbuat dari emas. Namun tentunya emas dan perak di surga tidak sama dengan emas dan perak di dunia. Karena Allah Ta’ala berfirman:

وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا

Mereka diberikan sesuatu yang serupa di dalam surga.” (QS. Al-Baqarah[2]: 25)

Kata Ibnu Abbas, artinya serupa namanya tapi tidak serupa hakikatnya. Emas, sama namanya, hakikatnya beda. Di surga ada pisang, sama namanya tapi bentuknya dan rasanya berbeda. Di surga ada anggur, tapi bentuknya dan rasanya berbeda dengan anggur di dunia.

Hadits ini menunjukkan juga penetapan bahwa penduduk surga akan melihat Allah pada hari kiamat. Sebagaimana sudah kita sebutkan pada pertemuan yang dulu.

Download MP3 Kajian Hadits Tentang Kanikmatan dan Tingkatan Surga


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47961-kanikmatan-dan-tingkatan-surga/